Saturday, February 16, 2008

Indonesia Yang Terus Dibohongin

Di posting lalu aku nyinggung soal net-neutrality dan harapan bahwa orang-orang bisa lebih kritis lagi. Benernya ada satu hal penting yang masyarakat Indonesia itu jagonya ngelakuin tapi nggak kritis sama sekali: pembajakan.

Walau 85% software di Indonesia adalah bajakan (padahal kukira 98%-an), orang-orangnya jarang yang vokal pro-pembajakan. Maksudku, pro dalam artian menantang dari segi hukum. Contoh para pembajak di luar, donk! The Pirate Bay, misalnya, blak-blakan berdiri sebagai komunitas torrent pembajak lengkap dengan Jolly Rogernya, dan terus dikejar-kejar pihak hukum sampai 4000 arsip kasus lebih, tapi selalu lolos. Detil perkembangan kasusnya ada di sini. Ada juga Comcast yang melarang torrent dengan alasan anti-pembajakan, tapi justru kena kasus anti net-neutrality yang digerakkan EFF hingga FCC bisa mendendanya $1.7 trilyun. Nah lho, orang-orang yang anti-pembajakan di jaman ini justru bisa kalah hukum!

Tambahan: kalo mau tau lebih soal "internet tertutup" versi Comcast, baca di sini. Kalo mau tau legislasi netralitas internet yang baru, baca di sini.

Kalo mau ngikutin perkembangan dunia pembajakan, aku saranin buat subscribe ke beberapa blog favoritku, TorrentFreak dan Electronic Frontiers Foundation. Ya, aku terlalu malas kalo kudu ngumpulin semua artikelnya satu-satu, jumlahnya bener-bener bejibun, tapi jujur aja aku pikir subscribe ke dua blog ini worth it banget. Pembajakan itu membanggakan, kok. Sharing is caring, no?

Sebenernya banyak banget ketidakadilan internet di Indonesia itu. Akses internet yang nggak flat itu patut di tertawakan, dan tarif flat TelkomSpeedy itu jauh lebih tinggi dari rata-rata dunia. Kita? Rp 825.000, sekitar $85, untuk 384Kbps. Jepang? $39 untuk 62Mbps. Go figure. Kita ini di rip-off besar-besaran. Belum lagi ketertutupan informasi: di UNFCCC di Bali lalu (yang mana lagi-lagi aku punya sumber dalam yang loyal padaku), pada hari pertama itu 75% bandwidth Indonesia difokuskan ke acara itu, sementara pada hari kedua 50% -- semua tanpa seizin masyarakat Indonesia! Ouch!

Yah, gimana kita mau kritis soal internet, kalo penulis berita yang diiklanin di TV aja ngira bahwa The Pirate Bay itu MMORPG? [Kayaknya dia salah baca artikel ini dan entah kenapa nggak mau ngecek lebih jauh] Yah, gimana penulisnya mau berkualitas kalo semua situs berita resmi Indonesia penuh dengan iklan sampe beritanya susah dicari, sementara berita-berita user-contributed berisi dengan artikel berjudul "Onani itu Mengasyikkan" di halaman depannya?

Sudahlah... Emang blog paling cerdas dan seksi cuma Menuju Triple-G.

1 comment:

Anonymous said...

wakkkkkkkkkk
masak tempat sharing p2p ? torrent aj d blg mmorpg...
kbiasaan ngejar setoran copy-paste- translate..

ShareThis